Caption : Lokasi pemotongan hewan Babi milik Yuktong dan Kuntet di Dusun Jebu Darat, Kelabat, Parittiga Bangka Barat
INFO KRIMINAL -Warga Dusun Jebu Darat Bawah mengeluhkan adanya limbah yang berasal dari pemotongan hewan Babi yang berlokasi di area permukiman warga. Pelaku dan pemilik tempat pemotongan hewan babi itu diduga bernama Yuktong dan Kuntet berasal dari warga setempat, Dusun Jebu Darat, Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, Bangka Barat.
Menurut warga sekitar pemilik tempat usaha pemotongan hewan babi itu sudah berkali - kali mendapat teguran dari warga namun tidak mengindahkan. Apo Ketua RT sendiri sudah pernah menyarankan agar pemilik usaha pemotongan hewan membuat saptitang sebagai penampungan limbah, namun sampai saat ini belum juga dilaksanakan.
" Sudah saya sarankan untuk membuat Saptiteng untuk menampung limbah saat melakukan kegiatan pemotongan hewan, hanya saja sampai saat ini belum dibuat," kata Pak RT kepada media ini (29/3)
Dokumentasi Video di Lokasi Kandang BabiSementara itu, Amiang yang baru saja menjabat sebagai Kepala Dusun Jebu Darat, menyampaikan bahwa pihak sudah berkali - kali mengingatkan dan mengimbau agar pemilik tempat pemotongan hewan babi itu selalu membersihkan bekas - bekas kotoran, terlebih lagi setelah melakukan pemotongan hewan, supaya tidak menimbulkan bau yang tak sedap bagi warga sekitar.
" Kami sudah berulang kali mengingatkan supaya selalu dibersihkan tempat pemotongan hewan babi itu," ucap Kadus Jebu Darat.
Salah satu warga Dusun Jebu Darat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada media ini, bahwa sudah seharusnya kandang yang juga sebagai tempat pemotongan hewan babi itu pindah keluar dari permukiman warga, hal ini disebabkan padatnya rumah tempat tinggal warga yang berada disekitar kandang dan pemotongan hewan babi tersebut.
" Sudah seharusnya dipindahkan tempat pemotongan hewan itu, karena semakin padatnya rumah tempat tinggal warga yang berada disekitarnya," anjurnya
" Disinilah tugas Kadus sebagai kepanjangan tangan Kades sebagai penguasa Dusun, apa tidak kasian sama warganya tiap hari menghirup udara yang bau kotoran tai babi, apalagi kalau hujan turun, limbah kotoran kemana-mana," ungkap warga itu
" Ngurus warga memang susah, Kalau dak sanggup ya lempar handuk saja," tukasnya
Selanjutnya Media berusaha menemui pemilik pemotongan hewan tersebut ke kediamannya untuk melakukan upaya upaya konfirmasi terkait usaha miliknya yang diduga sudah mengganggu kenyamanan warga serta dianggap mencemarkan linkungan, namun pemilik usaha pemotongan hewan babi yang bernama Yuktong dan Kuntet, sedang tidak berada di tempat.
Terpisah, Dedi, Babinsa Desa Kelabat saat dikonfirmasi atas adanya limbah pemotongan hewan babi yang sangat mengganggu bagi warga di wilayah hukumya, Dedi mengatakan akan mengecek langsung kelokasi pemotongan hewan tersebut.
" Nanti kita cek ke Lokasi, terimakasih atas infonya," jawabnya
Warga sangat berharap kepada pihak - pihak terutama Aparatur Pemerintahan Desa Klabat, terutama kepada Kadus Jebu Darat, agar mengupayakan tempat pemotongan hewan babi itu pindah dan mencari lokasi di luar permukiman warga, sehingga warga sekitar merasa aman dari gangguan polusi dan pencemaran lingkungan.
Terkait permasalahan dugaan pencemaran lingkungan akibat adanya tempat pemotongan hewan babi yang berada ditengah tengah permukiman warga, media akan melakukan upaya - upaya konfirmasi ke pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH)Kabupaten Bangka Barat, agar melakukan investigasi langsung kelapangan untuk memberikan imbauan atau tindakan kepada pelaku usaha pemotongan hewan tersebut yang dianggap telah mengganggu keberadaan warga setempat
(Beni)
0 Komentar